Investigasi : Dokumen Pemeriksaan yang Menghilang
Deskripsi
Dalam perkara suap impor daging sapi, ada dokumen hasil pemeriksaan yang diduga tak disertakan dalam persidangan kasus tersebut. Mengungkapkan kesaksian anak buah Basuki Hariman tentang catatan duit buat petinggi polisi
Dokumen itu mengungkapkan keterangan blakblakan Kumala
tentang catatan pengeluaran uang Basuki yang ditengarai salah satunya buat para
petinggi polisi. Dalam pemeriksaan tersebut, catatan keuangan itu bersumber
dari buku bank berwarna merah dan hitam yang disita KPK saat menggeledah kantor
Basuki di Sunter pada Januari lalu. Dalam buku itu tertulis bebetapa aliran dana
yang ditujukan pada beberapa orang yang didug pejabat negara seperti kepolisian,
bea cukai kementrian. beberapa bulan lalu, Tim Indonesialeaks menerima dokumen dari seorang
informan publik mengirimkannya, dokumen buku catatan keuangan itu beserta dokumen
salinan berita acara pemeriksaan Kumala Dewi.
Indonesialeaks merupakan kanal bagi para informan publik
yang ingin membagi dokumen penting tentang skandal yang layak diungkap. Mereka
bisa merahasiakan identitas. Prinsip anonimitas ini bertujuan untuk menjamin
keselamatan para informan.
Dalam buku keuangan Januari samapai Juli 20016 itu, tercatat
beberapa kali tertulis aliran dana yang ditujukan pada Kapolda. Namun, ada juga
yang ditulis Kapolda/Tito. Jumlahnya bervariasi, umumnya dalam bentuk mata uang
asing.
Beberapa nama pejabat di Markas Besar Kepolisian RI dan Polda Metro Jaya juga tercantum dalam catatan seperti tertuang di dokumen pemeriksaan. Menurut kesaksian Kumala, uang tersebut diserahkan langsung oleh Basuki atau orang-orang suruhannya. Tapi, ia tak mengetahui maksud penyerahan uang itu karena tugasnya hanya mencatat.
Beberapa nama pejabat di Markas Besar Kepolisian RI dan Polda Metro Jaya juga tercantum dalam catatan seperti tertuang di dokumen pemeriksaan. Menurut kesaksian Kumala, uang tersebut diserahkan langsung oleh Basuki atau orang-orang suruhannya. Tapi, ia tak mengetahui maksud penyerahan uang itu karena tugasnya hanya mencatat.
Tidak sampai satu bulan setelah pemeriksaan Kumala, penyidik KPK yang memeriksa Kumala mengalami
insiden. Tas berisi laptop itu dicuri
seseorang tak dikenal ketika Surya turun dari taksi di depan rumah kosnya di
kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Seorang penegak hukum di KPK mengungkapkan, laptop itu menyimpan bukti pernting kasus
Basuki Hariman. Beberapa di antaranya salinan pindaian dua buku bank perusahaan
Basuki.
Setelah kejadi pencurian komputer jinjing Surya, Pengawas Internal KPK menerima laporan penghapusan barang bukti perkara tersebut yang diduga dilakukan Roland Ronaldy dan satu penyidik polisi lainnya yang juga anggota tim kasus Basuki, Komisaris Harun. Keduanya dilaporkan menghilangkan 15 lembar catatan pengeluaran pada 7 Apil 2017 malam. Mereka diduga menghapus catatan itu dengan cara memberikan Tipp-Ex pada nama-nama penerima uang, lalu merobeknya hingga terpisah dari buku bank itu.
Karena telah dirobek, catatan tangan di buku merah itu
tersisa 12 halaman dengan tanggal transaksi yang tak berurutan lagi. Di catatan
itu ada nama-nama panggilan pejabat terkenal, kode nama, dan banyak instansi
negara. Catatan itu berupa uang masuk dan keluar dalam mata uang rupiah, dolar
Amerika Serikat, dan dolar Singapura.
Bukan hanya itu, Roland dan Harun juga diduga mengganti
berita hasil pemeriksaan Kumala oleh Surya yang memuat penjelasan catatan duit
Basuki di kedua buku bank tersebut. Dari dokumen persidangan para terdakwa
perkara itu, tak ada dokumen berita acara pemeriksaan Kumala oleh Surya
Tarmiani pada 9 Maret 2017 yang salinannya diperoleh Indonesialeaks.
Belakangan, hasil pemeriksaan internal membuktikan laporan
pelanggaran yang dilakukan Roland dan Harun. Pimpinan KPK hanya memberi sanksi
kepada dua penyidik ini dengan mengembalikan keduanya ke Markas Besar Kepolisian
RI sebagai instansi asal.
Menurut Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal yang diwawancarai
saat masih menjabat Kepala Biro Penerangan Masyakarat Mabes Polri menilai
pemulangan Roland dan Harun tak terkait dengan dugaan pengrusakan barang bukti.
Polri menganggap masa dinas mereka sebagai penyidik telah cukup. “Kedua
penyidik dikembalikan ke Polri karena masa dinasnya hampir selesai,” ujarnya.
Dokumen pemulangan Roland dan Harun hanya menyebut keduanya tengah berkasus. KPK lalu melimpahkan pemeriksaan terhadap mereka kepada Divisi Profesi dan Pengamanan. Namun hasil pemeriksaan internal Polri berbeda 180 derajat. Tuduhan penodaan barang bukti dianggap tak terbukti.
Dokumen pemulangan Roland dan Harun hanya menyebut keduanya tengah berkasus. KPK lalu melimpahkan pemeriksaan terhadap mereka kepada Divisi Profesi dan Pengamanan. Namun hasil pemeriksaan internal Polri berbeda 180 derajat. Tuduhan penodaan barang bukti dianggap tak terbukti.
Element Jurnalisme Investigasi
dalam Dokumen Pemeriksaan Yang Menghilang
Kasus investigasi meliputi hal-hal yang memalukan,
penyalahgunaan kekuasaan, dasar faktual dari hal-hal aktual yang tengah menjadi pembicaraan publik,
keadilan yang korup, manipulasi laporan keuangan, bagaimana hukum dilangga, perbadaan antara profesi dan hal-hal yang disembunyikan.
Dalam investigasi ini mengungkap kejahatan terhadap kepentingan
publik, atau tindakan yang merugikan orang
lain. Dokumen yang menghilang itu adalah
bukti dari persidangan perkara suap impor daging sapi. Pengungkapan ini terjadi
karena adanya penghapusan bukti yang dilakukan oleh tim penyidik.
Skala kasus yang diungkap cendrung terjadi secara luas. Karena tentang aparat kepolisian yang melakukan
penghilangan bukti untuk persidangan. Kasus disini banyak melibatkan banyak orang
dalam pengungkapan kasus.
Menjawab semua pertanyaan penting terkait dengan masalahnya dan
memetakan persoalannya dengan baik. Karena sesuai judul dokumen yang menghilang
dan kenapa. Dalam investigasi sudah dijelaskan, dokumen yang menghilang karena
adanya tersangkutnya kepentingan seseorang.
Mengumpulkan kesaksian yang terkait kasus atau pernah terlibat dalam peristiwa
tersebut.Orang-orang tersebut adalah narasumber utama, pendukung maupun ahli.
Jurnalis dapat menggali infromasi dengan melakukan berbagai teknis wawancara. Perlunya suatu invetigasi pengumpulan bukti-bukti
yang mendukung seperti video dan rekaman wawancara, berkas-berkas, dan dokumen
lainnya. Bukti-bukti
yang didukung pun sangat kuat, adanya video
rekaman wawancara dengan Roland Ronaldy dan dengan rekaman suara Basuki Hariman.
Siti Rachma 1161003121
Universitas Bakrie
Artikel Terkait
https://investigasi.tempo.co/287/dokumen-pemeriksaan-yang-menghilang
Comments
Post a Comment